Bolehlah, kau bilang aku sedang berkeluh-kesah. Aku tak memungkirinya. Aku hanya ingin menuliskan setitik dari perasaanku. Bolehkah?
Mengapa aku masih berpikir banyak di kala aku sudah mengetikkan apa yang kurasa?
Apa aku plin-plan?
Ke mana ketegasanku selama ini?
Bukankah aku selalu mendahulukan untuk fokus pada hal yang aku inginkan, MERDEKA????
Kenapa aku bingung?
Kenapa aku sekarang tak bisa menjawab pertanyaanku sendiri?
Perusak hidupku adalah diriku!
Salahkan AKU, Merdeka!
Tuhan, merinding aku rasakan kali ini saat aku mendengar diriku berkata, "Salahkan AKU, Merdeka!"
Aku telah merusak mimpiku, telatkah jika aku memulainya dari 0?
Aku mohon, Tuhan!
Aku ingin menata mimpiku dan memulai hidupku yang baru.
Awal tahun ini kurasakan sulit.
Awal tahun 2007 yang begitu kelam untuk kehidupanku, ternyata membawaku ke menuju gerbang mimpiku.
Kala itu aku tak kalah pada pendirianku, tak kalah pada mimpiku.
Aku berhasil menakhlukkan keinginanku atas segala keikhlasanku kala itu.
I'm the champion!
Awal tahun 2008 membawaku kembai pada pintu yang penuh dengan kegelapan.
Aku di butakan oleh sesuatu yang ternyata tak pernah ada untukku.
Yah, aku sadar setelah semua berlalu pastinya.
Awalnya aku berjuang untuk mempertahankan, segenap jiwa mungkin.
Tapi, aku akhirnya ikhlas dan menjadi pribadi baru yang lebih matang.
Pastinya menjadi orang yang lebih menyenangkan karena kala itu ada banyak orang yang ternyata mengelilingiku.
Awal tahun 2011 adalah awal seharusnya aku serius dengan fase kehidupanku selanjutnya. Fase kritis yang harus aku jalani dengan kesungguhan. Tapi, aku telah melewatkan waktu 2 bulan 4 hari dengan pebuh kesia-siaan. Aku telah melarikan diri ke dunia yang tak seharusnya aku berada saat ini. Aku tau tak perlu meninggalkannya asalkan aku tau batasannya. Namun, apa daya? Semua kini tinggallah rasa penyesalan. Jika aku ingin menyebutnya demikian. Tetapi, TIDAK! INI ADALAH PEMBELAJARAN!
Semua harus aku lalui......
Yah...aku rasa inilah jawabannya. Jawaban yang kutemui setelah kuketikkan semua rasa. Beginilah caraku menemukan jawaban atas masalah hidupku, semata-mata karena Allah-lah yang membimbingku.
Alhamdulillah, terima kasih Allahu rabbi . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar