Kala itu, aku sempat kedatangan seorang kawan dari beda pulau. Dia seorang akhwat yang luar biasa penuh semangat walaupun sudah capek setelah aku puter-puterin Jakarta bersama kawan lainnya. Hihihihiii...malemnya sih jelas aja kecapekan. WAJAR!
Dari tempatku sih dia bilang mw ke tempat seorang temannya, teman lelaki. Eits, jangan salah paham dulu. Laleki itu telah beristri. Humm...sebegitu dekatkah? Kalau teman sih memang wajar laa seandainya kita butuh bantuan, dia membantu kita. Tapi seolah ada yang lain dan usut punya usut....lelaki itu adalah lelaki yang pernah suka pada kawanku, tapi kawanku tolak. Bahkan sebelum akhirnya menikahi wanita lain, lelaki itu masih menanyakan gimana dengan kawanku. Kawanku tetep kekeh dia hanya ingin berteman. Si lelaki pun sangat dan sangat menghormatinya. Dia menikahi wanita lain pilihannya dengan tetap ingin menjaga silaturahmi dengan kawanku itu. WOW!
Lalu apakah hubungan di antara keduanya? Kawanku bercerita bahwa lelaki itu bilang kalo hubungan mereka ke depan hanya sekedar adik dan kakak. Kelak, saat kawanku membutuhkannya dia berpesan untuk tidak perlu sungkan meminta bantuannya karena siapa tahu dia dapat menolongnya. Humph....and finally, mereka saling menjaga sedemikian janji mereka. Tapi aku si gak tw ya dalamnya hati lelaki itu, yang jelas kawanku si memang dari awal hanya menganggap lelaki itu kawan dan sekarang saudara.
Aku berpikir keras untuk mencerna bagaimana perasaan lelaki itu pada kawanku. Uh, berat banget dah! Aku gak sanggup membaca hatinya! Hahahhaha, sampai sekarang saja aku masih seperti ini. Masih gak mengerti tentang ketulusan cinta lawan jenis. Ah,,,kagak paham banget dah! Rasanya cinta itu semu. Memang sejatinya cinta itu semu, yang nyata hanyalah cinta Allah kepada hambanya. Aku bukan orang yang mampu melihat isi hati orang lain, biarlah Allah yang tahu isi hati seseorang yang kelak (mungkin) ada di sampingku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar