Senin, 02 Januari 2012

Berbicara Penilaian Kecantikan Wanita ?


Kecantikan seorang wanita itu gak hanya dinilai dari fisiknya, tapi juga kepribadiannya. Tau mengapa?

Karena semua wanita itu secara fisik pasti cantik terlebih dia diciptakan oleh Tuhan kita dan kita sedikit pun tidak dapat menandingi ciptaanNya. Sekali pun terdapat kecacatan fisik, bukan berarti Tuhan kita gagal menciptakan wanita tersebut, tapi justru karena Tuhan terlalu sayang untuk menciptakan dia sempurna seperti yang lain. Kita gak akan pernah tau apa tujuan Tuhan yang sebenarnya terhadap takdir yang telah Dia tentukan sampai semua alasan-alasan yang bisa menjawab "MENGAPA TUHAN MENCIPTAKAN AKU SEPERTI INI?" itu datang pada waktunya yang tepat suatu saat nanti.

Sejatinya Tuhan itu Maha Adil, kalo pun dia gak berbuat adil, pasti karena KITA lah yang telah tidak adil terhadap Tuhan sampai membuatnya MURKA. Suatu kemurkaan Tuhan itu tidak selalu karena benci terhadap umatnya, tapi bisa saja karena TERLALU SAYANG sehingga peringatan halus berubah menjadi sedikit keras karena kita tak pernah mendengarkan peringatan sebelumnya terhadap perbuatan kita yang salah. Yang sebenarnya dibenci adalah PERBUATAN BURUK manusia itu, bukan orannya. Bukankah Tuhan selalu mau menerima umatnya yang mau bertobat? Oleh karena itu, pribadi yang baik pasti bisa menentukan hal baik dan buruk karena manusia memiliki akal dan budi. Walaupun demikian, seorang wanita (laki-laki sekalipun) tidak akan pernah terlepas dari perbuatan khilaf. Salah itu manusiawi bagi kita semua, Tuhanlah yang Maha Sempurna. Kepribadian itu lah yang membedakan kualitas seseorang, fisik itu hanyalah pemberian Tuhan yang gak pernah bisa kita tolak. Mencemooh seseorang karena bentuk fisik bukankah merupakan bentuk penghinaan terhadap Tuhan yang menciptakannya? Cemoohlah perbuatan buruk seseorang (bukan orangnya) sebagai tanda kepada orang itu bahwa dia melalukan kesalahan, berilah kesempatan seseorang itu untuk berubah dan memaafkan orang itu (bukan perbuatannya). Perbuatan seseorang itu bisa diubah karena manusia diberi akal dan budi untuk bisa menyeleksi mana yang salah dan benar. Tapi sekali lagi, salah itu manusiawi, tapi bukan berarti kita bisa melakukan kesalahan terus menerus karena kebaikan dan keburukan kita menentukan kualitas diri kita yang sebenarnya. Tak ada yang sempurna di dunia, kecuali Tuhan.